Dalam dunia poker online, bertahan bukan berarti pasif. Justru, bertahan dengan cerdas bisa jadi senjata utama buat mengontrol meja, terutama saat kamu sering kena “serangan” atau agresi dari lawan-lawan yang suka main gaya longgar-agresif. Untuk para pemain pemula atau semi-serius, kemampuan bertahan saat main poker adalah fondasi penting agar nggak selalu jadi korban push dari posisi akhir.

Pahami Dulu Situasi “Diserang”
Kondisi diserang di sini maksudnya bukan hanya saat lawan all-in besar. Tapi juga ketika:
- Kamu ada di big blind dan lawan raise dari cutoff atau button
- Kamu check dari small blind, lalu lawan c-bet di flop
- Kamu call preflop, lalu ditekan dengan raise besar di turn
Banyak pemain yang terlalu cepat fold saat situasi ini. Padahal, kadang tekanan lawan cuma gertakan.
1. Jangan Takut Bertahan dari Big Blind
Posisi big blind sering dianggap lemah karena kamu “dipaksa” masuk pot tanpa bisa memilih. Tapi, jangan langsung auto-fold setiap ada raise. Banyak pemain posisi akhir (seperti button) suka open raise dengan tangan lemah—karena mereka berharap kamu fold saja.
Kalau kamu punya tangan seperti 8♦9♦ atau A♣7♠, itu masih bisa dipakai untuk defend. Asal kamu tahu cara bermain post-flop, bertahan dari big blind justru bisa bikin lawan segan.
2. Perhatikan Gaya Main Lawan
Kunci bertahan saat main poker adalah tahu siapa yang kamu hadapi. Apakah lawanmu agresif terus dari posisi akhir? Apakah dia selalu c-bet saat gagal kena flop?
Kalau kamu tahu lawanmu suka iseng nge-raise pakai tangan ngaco, kamu bisa mulai check-raise lebih berani atau call trap di turn. Bahkan dengan kartu medium seperti pair tengah, kamu bisa bertahan dan tetap unggul.
3. Stack Kecil, Jangan Gampang Fold
Saat kamu cuma punya sisa 20BB atau kurang, kamu sebaiknya tidak terlalu sering fold dari blind. Setiap chip sangat berarti. Misalnya, saat lawan min-raise dan kamu punya tangan seperti Q♠J♠, lebih baik bertahan dan lihat flop. Dengan stack pendek, kadang hanya butuh satu flop bagus buat comeback.
4. Lawan Lemah, Bertahanlah Lebih Berani
Kalau kamu tahu lawanmu tipe pemain rekreasional atau jarang melakukan c-bet, kamu punya ruang lebih luas untuk bertahan. Bahkan tangan seperti K♦10♥ bisa tetap dimainkan asal posisi dan tekstur board mendukung.
Buat yang ingin mendalami bagaimana bertahan saat turnamen dengan tekanan tinggi, bisa juga pelajari strategi soft bubble di artikel ini tentang bertahan menang saat turnamen. Ada insight menarik yang bisa kamu aplikasikan juga di cash game.
5. Jangan Terlalu Cepat C-Bet Fold

Kamu call preflop, flop-nya miss, lalu lawan c-bet kecil. Ini situasi klasik. Banyak pemula langsung fold. Padahal, c-bet kecil dari posisi akhir seringkali lemah. Ini momen kamu bisa check-raise, atau minimal float (call satu street lalu lihat reaksi di turn).
6. Gunakan Suited Connectors Buat Three-Bet
Kalau kamu punya stack cukup dan main melawan lawan yang suka raise lepas-lepas, kamu bisa sesekali three-bet dari big blind. Misalnya dengan tangan seperti 7♣8♣ atau T♠9♠. Tujuannya bukan selalu dapat kartu bagus, tapi membuat lawan berpikir dua kali untuk asal raise ke blind kamu.
Pemain berpengalaman di situs seperti Konohatoto78 bahkan menggunakan pola ini untuk memancing lawan fold atau memaksa mereka masuk pot dengan tangan lemah.
7. Jangan Malu Fold Saat Tidak Punya Kendali
Meski kamu sedang “bertahan”, bukan berarti kamu harus ikut semua. Kalau setelah flop kamu bet dan lawan raise besar, jangan ragu lepas tangan jika kamu tidak punya komitmen kuat. Bertahan itu soal efisiensi, bukan ego.
8. Mental Bertahan = Mental Menang
Akhirnya, bertahan dengan benar itu juga soal mental. Jangan takut terlihat “lemah” karena fold. Pemain hebat justru dikenal karena tahu kapan harus sabar, dan kapan harus melawan balik.
Buat kamu yang mau berkembang lebih jauh dan bergabung dengan pemain-pemain lain yang sering berbagi pengalaman strategi, kunjungi Komunitas Poker Indonesia dan temukan wawasan baru dari sesama penggemar permainan ini.
Leave a Reply