Dalam dunia poker, kemenangan adalah soal teknik, ketenangan, dan kadang, warisan keluarga. Itulah yang tergambar jelas dari kisah keluarga Fox. Kemenangan Yosef menjadi momen yang sangat emosional, karena enam tahun sebelumnya, putranya sendiri Jorden Fox sudah lebih dulu merasakan atmosfer kemenangan di WSOP. Dengan dua gelang di dua generasi, keluarga ini layak menyandang predikat Bapak Anak Juara Poker.

Tahun ini, dalam ajang World Series of Poker (WSOP) 2025, Yosef Fox, seorang pria berusia 58 tahun asal Wisconsin, menorehkan sejarah pribadi dan keluarga saat merebut gelang emas pertamanya dalam turnamen Mystery Bounty bergengsi.
Gelang Pertama dan Misteri Bounty
Event yang dimenangkan Yosef adalah $10.000 Mystery Bounty No-Limit Hold’em. Format turnamen ini terbilang unik. Selain hadiah utama, pemain juga bisa mendapatkan hadiah acak tambahan (bounty) setiap kali mereka menyingkirkan lawan. Nilainya tidak main-main. Yosef sendiri berhasil mengumpulkan bounty sebesar $335.000 atau sekitar Rp5,3 miliar, termasuk satu kartu bounty terbesar senilai $250.000 (sekitar Rp4 miliar). Ditambah dengan hadiah utama $729.333 (sekitar Rp11,6 miliar), total kemenangan Yosef mencapai hampir Rp17 miliar.
Informasi resmi mengenai kemenangan ini bisa ditemukan dalam laporan dari CardPlayer.com.
Peran Anak dan Warisan Kemenangan
Kemenangan Yosef tidak hanya mengangkat namanya di dunia poker profesional, tapi juga menjadi kisah berbalas antara ayah dan anak. Pada tahun 2019, Jorden Fox keluar sebagai juara WSOP dan menyita perhatian komunitas poker dunia. Waktu itu, Yosef menyaksikan dari kursi penonton dengan rasa bangga yang sulit dijelaskan.
Kini, di WSOP 2025, peran itu berbalik. Jorden lah yang menyaksikan sang ayah bermain hingga meja final, dengan ekspresi yang tak kalah haru. Dalam wawancaranya, Yosef menyebut bahwa ia tidak pernah membayangkan bisa meraih momen yang sama disaksikan oleh anaknya yang pernah ia dukung lebih dulu.
Permainan Kunci dan Mental Baja

Di hari terakhir turnamen, Yosef menunjukkan pengendalian diri yang luar biasa. Salah satu permainan paling menegangkan adalah ketika ia memegang J♥ J♦, dan lawannya memegang K♠ K♦. Dalam situasi yang di atas kertas kurang menguntungkan, kartu di meja akhirnya membalikkan keadaan membentuk full house untuk Yosef, sekaligus mengeliminasi lawan.
Di babak heads-up, Yosef menghadapi Alejandro Peinado. Pertarungan berakhir saat Yosef memegang J♠ J♣, sementara Peinado hanya mengandalkan A♦ 2♦. Kemenangan di tangan Yosef mengukuhkan statusnya sebagai juara baru yang tidak hanya beruntung, tetapi juga lihai memanfaatkan setiap peluang.
Sementara banyak nama besar bersaing di WSOP tahun ini, termasuk Daniel Negreanu yang tengah mendekati gelang kedelapan, kemenangan Yosef tetap menjadi sorotan tersendiri.
Bukan Sekadar Gelang, Tapi Warisan
Fenomena Bapak Anak Juara Poker seperti Yosef dan Jorden sangat jarang terjadi di dunia turnamen. Tak banyak keluarga yang bisa menempatkan dua nama dalam daftar pemilik gelang emas WSOP. Selain menjadi bukti bahwa semangat dan bakat bisa diwariskan, kemenangan ini juga memberi warna baru dalam sejarah WSOP.
Menariknya, ini bukanlah pencapaian pertama Yosef dalam dunia poker. Pada WSOP 2015, ia sempat finis di peringkat ke-100 dalam Main Event dan membawa pulang sekitar $46.890 (kurang lebih Rp750 juta). Namun, baru tahun ini ia mencetak prestasi tertingginya.
Di luar arena internasional, komunitas poker di berbagai belahan dunia terus memperhatikan perkembangan WSOP dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri, ruang diskusi dan komunitas seputar poker pun makin hidup. Salah satu yang aktif berbagi kabar dan pembahasan seputar dunia poker internasional adalah Komunitas Poker Indonesia, yang menyajikan beragam informasi dari pemain dunia hingga dinamika lokal.
Penutup
Kisah Yosef dan Jorden Fox membuktikan bahwa dunia poker tidak melulu soal ketenaran atau hadiah besar, tapi juga tentang nilai kekeluargaan dan tekad yang diwariskan. Gelang WSOP yang kini dimiliki oleh keduanya bukan hanya lambang kemenangan, tetapi juga simbol dari hubungan yang saling menguatkan.
Dalam dunia yang keras seperti poker profesional, cerita seperti ini jadi pengingat bahwa keberhasilan tidak selalu datang dari individu saja. Kadang, dukungan orang terdekat seperti ayah dan anak bisa menjadi kekuatan terbesar di atas meja.
Leave a Reply